07

Feb

The Importance of the Coastal Safety Line (Jambi Case Study)

Wilayah pesisir memiliki peran penting dalam ekosistem dan kehidupan manusia, tetapi menghadapi ancaman dari perubahan iklim, aktivitas manusia, dan faktor alam. Salah satu cara melindungi pantai adalah dengan membangun garis pengaman pantai, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 07/PRT/M/2015.Perencanaan dan Strategi Pengamanan PantaiSebelum membangun infrastruktur pelindung pantai, penting untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan pantai dan menyusun program pengamanan berdasarkan studi kelayakan. Perencanaan pengamanan pantai melibatkan inventarisasi, analisis data, desain awal, pemilihan metode perlindungan, dan desain detail.Jenis Infrastruktur Pengaman PantaiBeberapa struktur yang digunakan untuk melindungi pantai meliputi:Tanggul laut (Sea Dike)Tembok laut (Sea Wall)Perkuatan lereng (Revetment)Pemecah gelombang (Breakwater)Krib (Groin)Jeti (Jetty) Manfaat Garis Pengaman PantaiMelindungi permukiman dan infrastruktur dari gelombang besar dan banjir rob.Mengurangi laju erosi dan abrasi untuk menjaga kestabilan daratan.Menjaga ekosistem pesisir, termasuk habitat mangrove.Mendukung pariwisata dan ekonomi lokal dengan menjaga stabilitas wilayah pesisir.Studi Kasus: Pesisir Kuala Tungkal, JambiSurvei di pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Barat menunjukkan adanya abrasi di Pantai Kuala Tungkal yang mengancam permukiman dan perkebunan. Masalah lain meliputi sedimentasi di muara sungai dan rusaknya pelindung alami pantai akibat abrasi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan dan desain rinci untuk mengatasi permasalahan ini, termasuk rehabilitasi ekosistem dengan penanaman bakau dan nipah.Artikel ini menekankan pentingnya strategi perlindungan pesisir yang berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan.